Kamis, 27 Januari 2011

151 Perusahaan Pasien Gayus, Gayus dari sudut pandang yang berbeda

Gayus lagi, Gayus Lagi.. jangankan aku, anakku saja bisa berkomentar, kenapa sih selalu Gayus, bosan. Kali ini saya akan membuat sesuatu sudut pandang yang lain dari kejadian terpidana mafia pajak Gayus.


Gayus memang mempunyai keahlian penyusunan keuangan dan pajak. Kemampuan di bidang keuangan saja adalah hal yang lumrah, banyak lulusan universitas dari yang ecek-ecek sampai ternama. kemampuan pajak, begitu juga. Banyak brevet dan kampus telah menghasilkan pioner-pioner yang ahli di bidang pajak. Tetapi kolaborasi pajak dan keuangan didukung dengan sistem akuntansi yang handal adalah hal yang langka, apalagi sekaliber tingkat ahli atau trampil.

Bagi perusahaan kemampuan ini dicari dan sangat mahal harganya. Terlepas dia melakukan manipulasi data dan perhitungan pajak adalah sebuah tindak lanjut dari sebuah kemampuan.

Tanpa melakukan manipulasi data perpajakan apabila kemampuan ini dipakai maksimal mempunyai harga jual tinggi. Jika perusahaan mengetahui penerapan aturan perpajakan secara benar dengan tax planning yang sempurna maka akan terjadi selisih perhitungan pajak secara signifikan dan ini sah. Aturan perpajakan yang dinamis dan berbagai jenis pajak yang dikenakan diperusahaan membuat SDM ini menjadi sangat dibutuhkan.

Faktor pengetahuan pajak belum merakyat, perhitungan yang rumit dan langkanya pendidikan di bidang ini membuat orang yang mempunyai keahlian pajak dicari di perusahaan. Perusahaan mempunyai kewajiban perpajakan yang beragam. Kesalahan penerapan aturan mengakibatkan perhitungan secara keseluruhan menjadi sangat berbeda. Bagi Pajak sah-sah saja sepanjang pajaknya telah disetor dan memenuhi aturan legal formal yang ada. Tetapi bagi perusahaan besar kecilnya pajak menjadi faktor penentu besar kecil laba rugi akhir tahun, menjadi penenttu harga jual yang berefek domino pada persaingan harga dan nilai kompetitif perusahaan.

Maka seorang Multitalent Gayus menjadi sebuah SDM Idaman bagi perusahaan-perusahaan Raksasa. Dari sudut pandang profesi pekerjaan adalah sah-sah saja. Tetapi menjadi tidak sah, Gayus adalah Pegawai Pajak yang tidak boleh mengerjakan pekerjaan sampingan yang berhubungan dengan pajak. Kalau dia berada di luar institusi pajak maka dia bisa memanen hasilnya tanpa melakukan manipulasi data dia sudah sukses. Bagi gayus statusnya sebagai Pegawai Pajak menjadi tambahan reklame nilai jualnya, hingga kliennya tidak perlu meragukan kemampuannya.

Pajak adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dengan aktivitas ekonomi, sedangkan aktivitas ekonomi adalah aktivitas sebagian besar Warga Negara. Maka pajak seharusnya sudah tersosialisasi dengan baik. Ini adalah PR besar buat kantor pajak  Indonesia.

Bagi 151 perusahaan klien Gayus, tidak fair jika mereka dituding menjadi tidak benar. Sangat mungkin terjadi mereka hanya memanfaatkan jasa Gayus untuk tax planning atau penerapan aturan perpajakan secara benar. Jadi tidak bisa dipukul ratakan untuk setiap perusahaan.

Gayus memang orang licin bagai belut, sangat cerdas terbukti sepak terjangnya yang luar biasa. Seandainya talenta ini dipakai untuk hal yang positif maka hasil positifnya pasti luar biasa. sedangkan kekayaan dalam jumlah besar adalah kemampuannya bisa bermain di valas ataupun saham. Tidak mungkin hal seperti ini dilakukan oleh orang yang mempunyai kemampuan biasa-biasa saja. Saat Gayus keluar dari penjara, saya yakin walaupun dia bukan PNS peminat terhadap jasanya dia akan semakin banyak.

Tinggal bagaimana kita mengambil sisi positif dan memanfaatkan untuk hal yang baik. Siapa yang bijak, siapa yang bisa memanage dengan baik. Memanfaatkan seorang Gayus untuk tujuan besar negeri ini, siapa yang jeli menganalisa kemampuan dan dimana dia akan ditempatkan, dan dirangkul bukan sebagai penjahat.
READ MORE - 151 Perusahaan Pasien Gayus, Gayus dari sudut pandang yang berbeda

Add To Google BookmarksStumble ThisFav This With TechnoratiAdd To Del.icio.usDigg ThisAdd To RedditTwit ThisAdd To FacebookAdd To Yahoo