Pencatatan secara akuntansi untuk pendapatan dalam bentuk rupiah lazim dilakukan. Tetapi pencatatan akuntansi untuk penerimaan dalam bentuk mata uang asing tidak setiap perusahaan mempunyai jenis transaksi ini. Apalagi pencatatan transaksi ini mempunyai kaitan langsung dengan kewajiban perpajakan.
Berikut ini jurnal untuk transaksi dalam mata uang asing dalam hal ini US $.
1. Pada saat dibuat billing (penagihan)
Pencatatan dengan menggunakan sistem accrual basis yaitu pendapatan diakui pada saat dilakukan penagihan. Jurnalnya adalah sebagai berikut :
Piutang Usaha Rp XX
Pendapatan Rp XX
Kurs pada saat ini menggunakan kurs tengah BI.
2. Pada saat uang sudah ditransfer ke rekening perusahaan dalam bentuk mata uang asing di jurnal sebagai berikut :
Bank $ Rp XX
Piutang Usaha Rp XX
Pencatatan menggunakan kurs tengah BI yang berlaku pada saat itu. Apabila terdapat selisih lebih atau kursnya lebih tinggi daripada saat terjadi penagihan maka jurnalnya sebagai berikut :
Bank $ Rp XX
Piutang Usaha Rp XX
Laba selisih kurs Rp XX
Sedangkan apabila terdapat selisih kurang atau kursnya lebih rendah daripada saat terjadi penagihan maka jurnalnya sebagai berikut :
Bank $ Rp XX
Rugi selisih kurs Rp XX
Piutang Usaha Rp XX
3. Pada saat uang dicairkan
Pencatatan berdasarkan uang yang diterima pada bank dengan mata uang rupiah. Kurs yang digunakan adalah kurs tengah BI yang berlaku saat itu.
Jurnalnya adalah sebagai berikut :
Bank Rp Rp XX
Bank $ Rp XX
Apabila terdapat biaya maka bisa ditambahkan pada sisi debit dengan account biaya bank.
Untuk transaksi yang terkait dengan kewajiban perpajakan menggunakan kurs KMK yang berlaku saat diterbitkan dokumen perpajakannya.
Thanks buat mbak wiwid PT graha Nusa Trada atas belajar accountingnya.
READ MORE - Pencatatan akuntansi untuk Pendapatan dalam Mata Uang Asing (US $)
Berikut ini jurnal untuk transaksi dalam mata uang asing dalam hal ini US $.
1. Pada saat dibuat billing (penagihan)
Pencatatan dengan menggunakan sistem accrual basis yaitu pendapatan diakui pada saat dilakukan penagihan. Jurnalnya adalah sebagai berikut :
Piutang Usaha Rp XX
Pendapatan Rp XX
Kurs pada saat ini menggunakan kurs tengah BI.
2. Pada saat uang sudah ditransfer ke rekening perusahaan dalam bentuk mata uang asing di jurnal sebagai berikut :
Bank $ Rp XX
Piutang Usaha Rp XX
Pencatatan menggunakan kurs tengah BI yang berlaku pada saat itu. Apabila terdapat selisih lebih atau kursnya lebih tinggi daripada saat terjadi penagihan maka jurnalnya sebagai berikut :
Bank $ Rp XX
Piutang Usaha Rp XX
Laba selisih kurs Rp XX
Sedangkan apabila terdapat selisih kurang atau kursnya lebih rendah daripada saat terjadi penagihan maka jurnalnya sebagai berikut :
Bank $ Rp XX
Rugi selisih kurs Rp XX
Piutang Usaha Rp XX
3. Pada saat uang dicairkan
Pencatatan berdasarkan uang yang diterima pada bank dengan mata uang rupiah. Kurs yang digunakan adalah kurs tengah BI yang berlaku saat itu.
Jurnalnya adalah sebagai berikut :
Bank Rp Rp XX
Bank $ Rp XX
Apabila terdapat biaya maka bisa ditambahkan pada sisi debit dengan account biaya bank.
Untuk transaksi yang terkait dengan kewajiban perpajakan menggunakan kurs KMK yang berlaku saat diterbitkan dokumen perpajakannya.
Thanks buat mbak wiwid PT graha Nusa Trada atas belajar accountingnya.